Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Desember 2012

Divisi Tetangga

cukup lama gw memperhatikan, bagaimana situasi dan kondisi divisi tetangga.

Saya tahu, setiap divisi pasti punya masa kritisnya masing - masing, tapi yg saya lihat dihadapan saya saat ini bukanlah sekedar masa yg kritis,

Ini lebih buruk dari itu..

Divisi tetangga memang paling sering terdengar dikejar deadline,
Paling sering dihujani dengan tangis,
Paling sering bersuasana spaneng,

Mulanya saya penasaran,
bagaimana bisa sebuah divisi yg langsung berada dikaki pemimpin,
Divisi yg paling banyak menghasilkan uang,
Justru menjadi divisi yg paling memancarkan aura neraka?

dan jawaban itu mulai muncul satu persatu dalam pengamatan saya,

tapi yang paling fatal adalah,divisi ini menjadi divisi yg berbau neraka karena Teamworknya sangat buruk,

Katakanlah dalam satu divisi ada satu orang yg paling hebat, paling berkuasa, paling ahli, dan mengetahui segala hal,
Tapi apa gunanya satu orang hebat, dan paling mengerti segalanya jika dia tidak bisa optimal memanfaatkan kemampuannya?

Saya melihat disini anggota yg lain BUKAN tidak mau bekerja atau belajar,
Saya melihat bahwa,
Satu orang itu,
Yang paling menonjol,
Dan justru menjadi orang yg paling banyak memikul beban dan mengacaukan semuanya karena dia tidak mendelegasikan bagian-bagian kecil dari "tugas besarnya" kepada patner satu divisinya.

Dan itu menjadi bumerang yg jauh lebih dahsyat buat dia,

sayang, saya sudah melihatnya berbicara dengan yg lebih berpengalaman, semuanya memberi kode yg sama padanya,

Bahwa kerjasama tim itu harus ada,
Bukan pada saat yang mepet,tapi jauh2 hari sebelumnya seharusnya pendelegasian itu terjadi..

tapi sepertinya nasihat itu tidak didengarkan dengan baik..

Atau mungkin juga karena terlalu banyak ketegangan dipundaknya, sehingga dia tidak berpikir jernih,
Dan mulai egois dan mulai asyik dengan apa yg dia pikirkan saja..

Seakan - akan dia mulai dirubah menjadi sejenis robot yg mengikuti ritme yg salah dari atas,
Dan tanpa sadar virus-virusnya merasuk ke dalam gerak tubuh, perilaku, dan cara bicaranya .. Seakan - akan memang seharusnya itu yg harus terjadi..

Dan saya tiba2 bergidik ngeri,
Apakah saya akan seperti itu juga suatu hari nanti?
Robot yg direkayasa kekuasaan,
Meninggalkan nilai2 baik kemanusiaan dalam berperilaku terhadap sesama karena tuntutan?

...

Dan saya tiba2 lega,
Sebab sesungguhnya,

Jika Perubahan itu terjadi atau tidak pada diri saya ( entah nanti atau kapan,, )

Sayalah yang memegang kendali atas diri saya,,

Bukan orang lain.
Dan saya harus tetap terjaga untuk menjaga jiwa saya tetap seperti apa yang diciptakan Nya dengan kebaikan dan keceriaan seperti dari awal saya diciptakan,,

pertanyaan berikutnya muncul dan menimbulkan ketakutan yg luar biasa pada diri saya,

"bagaimana jika saya sendiri lupa untuk terjaga?"


Sent from my Nokia phone

3 komentar:

  1. Cerita lo bikin gw inget sama kantor gw yg dulu. Cuma bedanya di kantor dulu orangnya nggak ada yg mau menonjol, yg menonjol cuma sekretaris doang yg cara kerjanya mirip sama bos yg paling dihindari di kantor. Entahlah kapan berubahnya :D

    BalasHapus
  2. ngenes bgt deh klo suasana kantor udh ada atasan kya gitu,
    Bikin badmood,, :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar ya dep.. Masa-masa suram akan segera berlalu :D

      Hapus